Deskripsi
Obligasi daerah adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah provinsi atau pemerintah daerah (termasuk kota, kota kecil, desa, kabupaten, dsb.) untuk mengumpulkan dana proyek publik, seperti sekolah, jalan, saluran limbah, rumah sakit, atau kebutuhan masyarakat lainnya. Entitas kota (‘penerbit’ atau ’peminjam’) menjual obligasi untuk menerima pinjaman dari investor (‘pemegang obligasi’) dan menggunakan hasilnya untuk membiayai proyek yang bermanfaat untuk publik. Jangka waktu obligasi berkisar dari dua-tiga bulan sampai 30 tahun lebh, jangka waktu yang lebih lama mencerminkan masa manfaat aset publik.
Kondisi Pendukung dan Pertimbangan Utama
- Kerangka hukum yang ada untuk meminjam. Undang-undang dan prosedur menerbitkan obligasi daerah harus ditetapkan sebelum penerbitan obligasi. Kerangka dan prosedur harus memerinci bagaimana utang dapat diperoleh, jenis jaminan yang bisa digunakan pemerintah kota, mata uang yang digunakan obligasi tersebut, dan solusi untuk melindungi pemberi pinjaman apabila terjadi gagal bayar.
- Peringkat kredit positif. Peringkat kredit yang menguntungkan bisa meningkatkan daya tarik obigasi daerah. Hal ini memberi sinyal kepada investor bahwa penerbit obligasi memiliki rekam jejak terpuji dalam memenuhi kewajibannya, berada dalam kesehatan keuangan yang baik, dan memelihara praktik tata kelola yang kuat.
- Penggunaan yang jelas hasil obligasi. Proyek yang penting dan didefinisikan dengan baik, seperti pembangunan infrastruktur, sekolah, rumah dakit, dsb. dapat membantu menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mennggunakan hasil obligasi untuk tujuan bermanfaat dan meningkatkan ketertarikan investor. Tujuan dan hasil proyek harus ditetapkan dengan jelas.
- Melakukan uji tuntas pasar. Melakukan uji tuntas pasar sebelum menerbitkan obligasi daerah adalah praktik bijaksana untuk mengukur permintaan. Menetapkan preseden, misalnya dengan menerbitkan obligasi pemerintah pusat, dapat memberikan wawasan berharga tentang permintaan pasar. Selain itu, pelaksanaan uji tuntas juga dapat membantu mengidentifikasi contoh-contoh ketika pemerintah daerah telah berusaha menerbitkan obligasi tetapi gagal karena kesulitan birokrasi.
- Insentif untuk meningkatkan daya tarik obligasi. Penggunaan jaminan dapat membantu meningkatkan daya tarik obligasi bagi investor dengan menurunkan risiko yang dirasakan. Pengurangan dan pembebasan pajak pendapatan obligasi daerah juga bisa menjadi insentif untuk meningkatkan daya tarik obligasi daerah.
Tantangan Potensi
- Pengalaman pemerintah daerah terbatas. Pemerintah daerah mungkin memiliki pengalaman terbatas dalam menangani dengan cara tepat kerumitan transaksi obligasi. Penerbitan obligasi daerah bukannya tanpa risiko, khususnya ketidakmampuan pemerintah untuk membayar bunga dan pokok utang obligasi saat jatuh tempo berdasarkan kontrak. Jika risiko tidak diantipasi atau tidak dikelola dengan baik, penerbitan obligasi dapat memengaruhi keuangan pemerintah daerah di masa depan.
- Ketidakpastian peraturan. Tidak ada panduan yang jelas tentang penerbitan obligasi perusahaan daerah, atau potensi perubahan peraturan tentang kemampuan pemerintah daerah untuk mengumpulkan utang dan meminjam dana, akan berdampak pada perencanaan dan penerbitan obligasi yang sesuai.
- Biaya penerbitan tinggi. Penerbitan obligasi daerah membutuhkan biaya pendukung yang ditanggung pemerintah daerah yang menerbitkannya. Seperti biaya manajemen, biaya untuk jaminan, konsultasi hukum, penasihat keuangan, agen pembuat peringkat, biaya uji tuntas. Pemerintah juga harus mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan dana obligasi tersebut.
- Kebijakan membatasi partisipasi pasar asing. Kebijakan yang mewajibkan penerbitan utang (obligasi) secara ekslusif dalam mata uang lokal mungkin berbeda dari preferensi pasar untuk obligasi dalam mata uang non-lokal
Manfaat Potensi
- Obligasi daerah memberikan pilihan pembiayaan jangka panjang. Obligasi daerah memberikan pemerintah daerah pilihan pembiayaan jangka panjang untuk proyek-proyek infrastruktur dengan menyelaraskan jadwal pembayaran dengan masa manfaat aset yang dibiayai, sehingga menghindari kebutuhan akan solusi pendanaan jangka pendek.
- Kemampuan untuk mengumpulkan modal untuk proyek skala besar. Obligasi daerah memungkinkan pemerintah daerah mengumpulkan modal untuk mendanai proyek infrastruktur yang penting yang mungkin sulit dibiayai hanya dari transfer langsung dari anggaran nasional.
- Hasil obligasi bisa digunakan untuk mendanai berbagai proyek. Obligasi daerah bisa diterbitkan untuk mengumpulkan dana berbagai proyek yang membantu mengatasi kebutuhan masyarakat, seperti sekolah, transportasi publik, jalan dan jembatan, rumah sakit, pasokan air, dan sistem pengolahan sampah.
Sumber Informasi /Tambahan
- Organisasi untuk Pembangunan dan Kerja sama Ekonomi (2015) Instrumen dan Insentif Pembiayaan Infrastruktur. Tersedia di: oecd.org/finance/private-pensions/Infrastructure-Financing-Instruments-and-Incentives.pdf
- Inisiatif Kebijakan Iklim (2021). Mempercepat Pembiayaan Energi Terbarukan di Indonesia: Potensi obligasi daerah berwawasan lingkungan. Tersedia di: https://www.climatepolicyinitiative.org/wp-content/uploads/2021/07/The-potential-of-municipal-green-bonds.pdf
- Komisi Pertukaran Sekuritas AS (n.d.). Apakah itu Obligasi Dareah Tersedia di: https://www.sec.gov/munied