Bangun-Guna-Serah (BOT)

Bangun-Guna-Serah (BOT) adalah sejenis model Kemitraan Swasta Publik (PPP) di mana sektor swasta memberikan hak untuk membangun dan mengoperasikan sebuah fasilitas atau sistem kepada perusahaan swasta selama periode proyek.

Instrument Category

Other ınstruments ın the same Category

Relevant case study

Explanation of Build Operate Transfer model. Available at: https://www.wallstreetmojo.com/buildoperate-transfer

Deskripsi

Kemitraan Swasta Publik (PPP) adalah kontrak jangka panjang antara entitas pemerintah dan entitas swasta untuk menyediakan aset atau layanan yang bermanfaat bagi publik, di mana pihak swasta menanggung sebagian risiko dan tanggung jawab. PPP bisa menarik bagi pemerintah karena kontrak ini bisa mengalihkan biaya di muka kepada mitra swasta, memanfaatkan ahli dari luar, dan membuka pilihan pembiayaan baru.

Bangun-Guna-Serah (BOT) adalah sejenis model PPP di mana sektor publik memberikan hak kepada perusahaan swasta untuk mengembangkan dan mengoperasikan fasilitas atau sistem selama periode proyek, jika tidak demikian proyek dikembangkan dan dioperasikan sepenuhnya oleh sektor publik sejak awal. Operator sektor swasta membiayai, memiliki, dan membangun fasilitas atau sistem dan mengoperasikannya secara komersial selama periode proyek, setelah itu fasilitas diserahkan ke pemerintah. Operator pada umumnya memperoleh pendapatannya dari biaya yang dibebankan kepada utilitas/pemerintah, bukan dari tarif yang dibebankan kepada konsumen.

Model BOT adalah kontrak berdasarkan hasil di mana kontraktor bertanggung jawab untuk memenuhi hasil kontrak. Kontrak BOT biasanya kontrak jangka panjang dengan periode layanan operasi selama 20-30 tahun. Kontrak BOT biasanya sesuai untuk proyek skala besar di tempat yang belum pernah digunakan sebelumnya. Kontrak-kontrak tersebut biasanya digunakan untuk mengembangkan aset terpisah (misalnya jalan tol) bukan jaringan keseluruhan (misalnya jaringan transportasi keseluruhan).

Kondisi Pendukung dan Pertimbangan Utama

  • Kerangka hukum dan peraturan untuk PPP. Lingkungan hukum dan peraturan yang kuat di negara asal proyek sangat penting untuk menyusun struktur PPP, termasuk proyek BOT. Kerangka ini harus mendefinisikan hak-hak investasi sektor swasta, memastikan pengadaan yang transparan, menguraikan proses arbitrasi, menetapkan tindakan-tindakan saat terjadi kebangkrutan/ gagal bayar. Penggambaran yang jelas mengenai kemampuan penegakan hukum di antara lembaga-lembaga sangatlah penting. Kerangka peraturan tidak hanya menciptakan peluang bisnis bagi investor swasta tapi juga mempengaruhi kecepatan transaksi, keputusan harga, dan kepastian hukum dalam pengaturan kontrak serta peraturan penegakan hukum.
  • Keahlian sektor publik dalam desain dan pelaksanaan. Pelaksanaan PPP yang berhasil bergantung pada kerangka kelembagaan efektif yang dengan jelas menguraikan peran dan tanggung jawab di seluruh kementerian dan badan koordinasi. Hal ini meningkatkan efisiensi dan memastikan pelaksanaan perjanjian PPP yang efektif, mendorong keberhasilan menyeluruh dan usaha kolaboratif yang berkelanjutan antara sektor publik dan sektor swasta. Kemampuan sektor publik secara khusus sangat penting dalam proyek-proyek BOT di mana pemerintah melaksanakan proses penawaran yang kompetitif untuk mengidentifikasi operator sektor swasta yang sesuai berdasarkan berbagai faktor seperti pengalaman, kompetensi teknis, dan kelayakan keuangan.
  • Penyelenggara sektor swasta yang kompeten. PPP hanya akan berhasil jika sektor swasta mempunyai kemampuan memberi nilai tambah pada penyelenggaraan layanan publik. Oleh karena itu, PPP hanya diterapkan pada proyek-proyek di mana sektor swasta memiliki kompetensi untuk memenuhi standar layanan yang dibutuhkan oleh pemerintah atau publik. Hal ini khususnya penting dalam model BOT di mana entitas swasta bertanggung jawab untuk membiayai pembangunan dan pengoperasian aset dan membuatnya layak secara komersial. Meskipun pemerintah berfungsi sebagai klien utama dalam membayar tarif utilitas, kelayakan komersil proyek BOT sangat penting bagi operator sektor swasta untuk memenuhi kewajiban keuangan, menarik investasi, dan mengelola rsiko secara efektif, sehingga memastikan penyelenggaraan layanan yang berhasil dan berkelanjutan.

Tantangan Potensi 

  • Sektor publik kurang kemampuan untuk melaksanakan kerangka PPP. Kemampuan sektor publik kurang memadai dalam menyusun kebijakan dan manajemen peraturan dapat menghambat pembuatan kerangka hukum/peraturan PPP yang kuat dan menurunkan minat pihak swasta untuk berpartisipasi. Selain itu, kemampuan sektor publik yang terbatas dalam perencanaan dan pengelolaan proyek PPP dapat mengakibatkan struktur kontrak yang buruk, alokasi risiko tidak jelas dan menghilangkan daya tarik bagi investor swasta. Secara khusus, proyek BOT   menuntut keahlian dan pengawasan tingkat tinggi dari sektor publik seperti pengembangan dan pelaksanaan prosedur evaluasi dan penawaran yang transparan dan adil serta penyelesaian potensi perselisihan selama pelaksanaan untuk memastikan manfaat penuh dari model BOT bisa terwujud. Oleh karena proyek BOT melibatkan banyak pihak, proyek ini membutuhkan kontrak yang saling terkait dengan kuat dan pengawasan peraturan yang hati-hati untuk melindungi kepentingan publik, ini bisa jadi sulit untuk dilaksanakan dan diawasi secara efektif.
  • Kurang kemampuan pihak swasta dan partisipasi yang terbatas. Terbatasnya kemampuan sektor swasta dapat menimbulkan kesulitan bagi kontraktor untuk mematuhi kerangka hukum dan peraturan, mengakibatkan kemacetan dan penundaan dalam pelaksanaan proyek.Masalah ini terutama signifikan dalam model BOT di mana operator, mengamati keseluruhan siklus hidup proyek, mungkin tidak mampu memenuhi peraturan dan kewajiban kontrak, dan menunda pembangunan dan pengoperasian utlitas/fasilitas. Selain itu, pengeluaran modal besar dan jangka waktu lama yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan dalam proyek BOT menimbulkan risiko tinggi bagi investor swasta. Profil yang dianggap berisiko tinggi ini mengakibatkan minat investor swasta jadi terbatas, berpotensi menyebabkan berkurangnya jumlah mitra potensial proyek BOT.
  • Risiko potensi diskontinuitas layanan. Jika kontraktor menghadapi kesulitan keuangan selama kontrak, kontinuitas layanan mungkin ternganggu jika pemerintah atau penyelenggara swasta alternatf tidak mampu mengambil alih dan terus memberikan layanan. Kesulitan ini sangat relevan untuk proyek BOT, di mana ada biaya tinggi untuk mengganti operator mengingat sifat rumit pengalihan tanggung jawab dan potensi kerumitan hukum.
  • Risiko kehilangan kontrol selama fase operasi. Pemerintah mungkin mengalami berkurangnya tingkat kontrol dan kewenangan mengambil keputusan selama fase operasi karena operator sektor swasta mengawasi proses sehari-hari.

Manfaat Potensi

  • Potensi efesiensi biaya. Kontraktor sektor swasta yang bertugas mengawasi berbagai fase proyek, mulai dari membuat desain, membangun, memelihara, dan mengoperasikan, diberi insentif untuk mengoptimalkan biaya siklus hidup untuk efisiensi jangka panjang. Ini mengakibatkan nilai yang meningkat untuk sektor publik, karena penyelenggara sektor swasta memprioritaskan pemeliharaan standar kualitas tinggi sambl meminimalkan biaya siklus hidup. Hal ini sangat sesuai dengan proyek-proyek BOT karena proyek dilaksanakan dalam situasi penawaran yang sangat kompetitif sepenuhnya maka diselesaikan dengan biaya serendah mungkin.
  •  Kontraktor sektor swasta diberi insentif  untuk memberikan hasil yang optimal. Kontraktor sektor swasta diberi insentif untuk memberikan hasil yang optimal karena mereka berusaha untuk memenuhi dan melampaui target kinerja di seluruh fase proyek yang berbeda. Ini menghasilkan kualitas layanan yang meningkat, pelaksanaan proyek tepat waktu, manajemen aset publik jangka panjang yang efektif, pada akhirnya menguntungkan sektor publik dan pengguna akhir. Secara khusus, model BOT memberikan mekanisme dan insentif kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi melalui kontrak berbasis kinerja dan target berorientasi hasil.
  • Proyek-proyek BOT dapat mendukung pecepatan pembangunan infrastruktur. Proyek-proyek BOT memfasilitasi pembangunan tepat waktu infrastruktur yang sangat penting dengan memanfaatkan keahlian sektor swasta, pendanaan, dan efisiensi operasional. Ini menghasilkan tidak hanya penyelesaian proyek lebih cepat tetapi juga memastikan infrastruktur yang esensial dibangun dengan cepat untuk memenuhi tuntutan masyakarat yang makin tinggi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
  • Mendukung pengalihan risiko dari sektorpublik. Dalam proyek BOT, operator sektor swasta menanggung tanggung jawab semua risiko pembangunan dan operasional selama periode proyek. Pengalihan risiko strategis ini tidak hanya mengurangi beban keuangan potensial pada sektor publik tetapi juga membantu mengembangkan rasa tanggung jawab pada sektor swasta, memberi insentif kepada mereka untuk melaksanakan strategi manajemen risiko yang kuat.

Sumber Informasi /Tambahan

Case Study

Scroll to Top